COMMIT, OPINI – Demi meningkatkan kualitas pelayanan publik, Pemprov Sulawesi Selatan telah mengembangkan strategi untuk mereplikasi inovasi layanan dengan dukungan dari sektor swasta. Ini merupakan sinyal baik sebab meski Sulsel merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan kualitas kehidupan yang paling baik, pelayanan publik di sektor seperti kesehatan masih tetap perlu ditingkatkan.
Salah satu inovasi layanan yang layak direplikasikan dari suatu unit layanan kepada unit layanan lainnya adalah program antenatal care (ANC) hypnotherapy.
Tentang ANC hypnotherapy
Program ini adalah inovasi layanan kesehatan ibu hamil yang dikembangkan Anjas Rusli sebagai proyek perubahannya saat mengikuti Diklat Kepemimpinan (DIKLATPIM III) dari Puslatbang KMP LAN 2017.
Anjas menguji inovasinya pada tiga Puskesmas. Dia melatih tenaga kesehatan (bidan dan dokter) menggunakan metode ANC hypnotherapy tersebut. Peserta terbanyak berasal dari Puskesmas Sukamaju, Luwu Utara, lalu Puskesmas Sukamaju menjadi model percontohan.
Apa sungguhnya inovasi ANC hypnotherapy ini? Inovasinya adalah dengan menggunakan teknik endorphin tapping dan endorphin touching untuk membantu mempersiapkan keadaan mental ibu hamil agar siap menghadapi persalinan.
Pun, dapat menghilangkan keluhan sakit pada ibu hamil. Ini merupakan solusi atas banyaknya keluhan ibu hamil sperti emesis (mual), sakit kepala, sakit ulu hati serta beban psikologis laiinnya. Ini kerap berdampak fatal karena dapat berujung kematian.
Luwu Utara adalah salah satu dari tiga kabupaten tertinggi ketiga di Sulsel untuk angka kematian ibu. Dalam 2014 sebanyak 6 kasus, 2015 sebanyak 7 kasus, dan 2016 sebanyak 11 kasus. Dengan metode atau program ini, dampaknya adalah menurunnya atau hilangnya keluhan ibu hamil sebanyak 1.136 orang dari 1.137 ibu hamil yang dilayani dengan persentase keberhasilan 99,999 persen.
Angka Kematian ibu menurun dari 11 kematian di Tahun 2016, menjadi 5 kematian di Tahun 2017. Di wilayah sasaran inovasi tidak ada kematian ibu.
Di Luwu Utara, inovasi ini terus dikembangkan dengan melatih tenaga bidan sebanyak 50 orang di dalam DPA Dinas Kesehatan 2018. Hingga kini sudah ada lebih seratus orang kesehatan terlatih ANC Hipnoterapi.
Kini, lebih banyak suami istri menggunakan layanan pemeriksaan kehamilan, persalinan, dan KB di Puskesmas Sukamaju. Sebanyak 475 ibu bersalin di Puskesmas tersebut pada tahun 2018 dan 440 lagi pada tahun 2019. Inovasi ini telah mendapatkan penghargaan tingkat nasional dan masuk sebagai TOP 40 dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2018.
Keterlibatan perusahaan dan skema CSR
PT Vale Indonesia Tbk tertarik mendukung ‘praktik cerdas’ ini. Perusahaan ini mengetahui tentang inovasi ANC hypnotherapy pada Jaringan Inovasi Pelayanan Publik (JIPP) yang diprakarasi oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI, Pemerintah Sulsel atas dukungan dari Pemerintah Republik Federal Jerman melalui program Kerjasama Indonesia-Jerman (GIZ), program TRANSFORMASI (Transformasi Administrasi – Peningkatan Inovasi).
PT Vale tidak hanya bersedia membantu pendanaan tetapi juga terlibat dalam menyiapkan langkah yang akan digunakan dalam replikasi di puskesmas lain. Hal ini didasarkan pada tanggungjawab sosial mereka di wilayah terdampak operasi. Mereka menjalankan program bersama Dinas Kesehatan, Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu), baik dalam bentuk penyediaan fasilitas kesehatan dasar dan juga pengembangan kapasitas. Pengalaman kerjasama ini dapat mempermudah pelaksanaan replikasi.
Mereka berminat mereplikasikan pada 10 Puskesmas yang di wilayah terdampak operasi. Pada empat kecamatan yaitu di Puskesmas Nuha, Puskesmas Wawondula, Timampu, Bantilang, dan Mahalona, lalu di Puskesmas Wasuponda dan Parumpanai serta Puskesmas Malili, Lampia, dan Lakawali.
Sejauh ini, dengan dukungan dari Jaringan Inovasi Pelayanan Publik (JIPP) Sulsel dan TRANSFORMASI, PT Vale melakukan beberapa kali diskusi dengan mitra terkait, termasuk Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kab Luwu Utara dan Luwu Timur, dan Biro Organisasi Provinsi.
Mereka membahas upaya mereplikasikan program ANC hypnotherapy, membicarakan strategi pelaksanaannya, termasuk lokasi, pendanaan, dan rentang waktu.
Gayung bersambut, akhrnya para pihak menyepakati lima langkah replikasi. Langkah ini juga mendapat persetujuan dari 10 puskesmas replikasi.
Pertama, pengenalan konsep dasar dan pernyataan minat, yakni Workshop mengenalkan konsep inovasi ANC hypnotherapy kepada petugas layanan Puskesmas, mengenali potensi yang tersedia di masing-masing Puskesmas untuk melakukan replikasi dan 10 puskesmas menandatangani komitmen kesediaan.
Kedua, studi bersama, mengunjungi Puskesmas Sukamaju melihat langsung praktik ANC hypnotherapy. Ketiga, capacity building, petugas layanan Puskesmas mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tentang pelaksanaan ANC hypnotherapy, teknik dan pelaksanaanya.
Keempat, menyusun rencana aksi, 10 Puskesmas menyusun rencana aksi pelaksanaan inovasi untuk diterapkan di masing-masing Puskesmas. Kelima, implementasi hasil, 10 Puskesmas (inovator baru) mengimplementasikan inovasi sebagai hasil replikasi ANC hypnotherapy.
Kini, sedang disiapkan langkah ketiga (membangun kapasitas). Peserta akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru tentang ANC hypnotherapy. Pelatihannya akan dilakukan dengan metodologi partisipatif dan aktif, merefleksikan pengalaman untuk menghasilkan pengetahuan baru. Materi disiapkan inovator dan tim ANC hypnotherapy Puskesmas Sukamaju, sedangkan fasilitator berasal dari Dinas Kesehatan dan Bappelitbanda Provinsi Sulsel.
Tim PT Vale pun ikut merancang strategi baru untuk memastikan agar replikasi dapat berkesinambungan. Pada tahun 2020 ini, Program Pemberdayaan Masyarakat PT Vale pada bidang kesehatan merancang konsep ’rumah sehat’, yang menyediakan wadah alternatif untuk layanan kesehatan terpadu. Rumah sehat ini akan menyediakan unit layanan refleksiologi, terapi herbal, dan layanan ANC hypnotherapy untuk ibu hamil dan ibu bersalin.
Kegiatan pembangunan kapasitas tenaga kesehatan sudah terintegrasi ke dalam desain program tersebut. Pengintegrasian ini dilakukan untuk mempercepat proses replikasi.
Selain itu, dengan kemitraan ini pula, kebijakan dan program pemberdayaan masyarakat perusahaan yang telah berdiri selama puluhan tahun tersebut, telah integratif dengan isu SDGs ke dalam implementasi kegiatannya.
Bagi Pemprov Sulsel, ini merupakan pertama kalinya ada perusahaan mereplikasikan inovasi pelayanan publik. Pemerintah terbantu mempercepat penyebarluasan dampak inovasi kepada masyarakat, dan pada saat yang sama, perusahaan juga menemukan cara baru inovatif untuk komitmen Corporate Social Responsibility (CSR).
Bagi kita semua, ini merupakan pembelajaran baik untuk segera melakukan scale up inovasi pelayanan publik dengan melibatkan sektor swasta.
Rencana ke depan, Bappelitbanda dan Dinas Kesehatan, Pemprov Sulsel akan memfasilitasi lokakarya penyusunan “panduan replikasi ANC hypnotherapy untuk sektor swasta” dengan mengundang PT Vale berbagi pengalaman. Pemprov menyiapkan SDM terlatih (fasilitator) untuk memfasilitasi perusahaan lainnya yang berminat mereplikasi ANC hypnotherapy di Sulsel.
Model kolaborasi perusahaan yang punya skema CSR, diharapkan tidak hanya melakukan replikasi inovasi pada kategori kesehatan saja seperti telah ditempuh di Luwu Timur ini, tetapi juga inovasi-inovasi lainnya yang relevan. Perusahaan lain bisa terinspirasi oleh keberhasilan replikasi inovasi ini dan ikut berkontribusi pada perbaikan dan penyebarluasan pelayanan publik yang bermutu.
Penulis
Fadiah Mahmud
Tenaga ahli Yayasan COMMIT
___
Tulisan ini juga tayang di Tribun Cetak Makassar, 13/9/2020.