Aparat pemerintah dan tenaga kesehatan di Teluk Bintuni realisasikan rencana aksi pasca pelatihan

COMMITFOUNDATION – Lembaga kerjasama pembangunan internasional Pemerintah Jepang yaitu Japan International Cooperation Agency (JICA) bersama Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni berkomitmen mengentaskan anemia di kabupaten itu melalui pelibatan masyarakat, aparat pemerintah dan tenaga kesehatan.

Tingkat prevalensi anemia yang mencapai angkat 32,8 persen dalam tahun 2019 sebagai hasil riset Gunma University dan RSUD Teluk Bintuni menjadi alasan mengapa anemia perlu segera dihentikan. Untuk itu Pemda telah membentuk TIMPA atau Tim Penyelesaian Anemia yang akan bekerja hingga 2025.

Selain itu, persoalan terbatasnya asupan makanan bergizi dan pemahaman yang kurang mengenai arti gizi, pola konsumsi yang belum teratur, menjadi alasan mengapa zat besi kurang pada ibu-ibu usia subur atau melahirkan.  Termasuk faktor ekonomi dalam pemenuhan makanan sehat.

Aparat Pemerintah, tenaga kesehatan dan kelompok perempian, bersama melawan anemia di Teluk Bintuni (dok: istimewa)

 

TIMPA bekerja dalam kerangka GEMA TURI atau Gerakan Melawan Anemia di Bintuni dan Manimer. Bintuni dan Manimeri adalah dua distrik yang menjadi pilot project kerjasama pengentasan ini dari 28 distrik (kecamatan) yang ada.

Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk membantu TIMPA menjalankan anemia adalah penguatan kapasitas aparat pemerintah dan tenaga kesehatan melalui pelatihan terkait perencanaan dan fasilitasi masyarakat bidang kesehatan.

Pada tanggal 25 hingga 29 Juli 2022 telah berlangsung kegiatan ini dan telah meningkatkan kapasitas para pihak tersebut dalam hal pengetahuan mengenai hakikat, mekanisme perencanaan pembangunan daerah bidang kesehatan, metode fasilitasi masyarakat agar dapat menyusun rencana aksi yang sesuai realitas lapangan dan potensi yang ada.

Pelatihan tersebut terlaksana atas kerjasama RSUD Teluk Bintuni, The Gunma University dan COMMIT Foundation. Salah satu bagian penting dalam pelatihan itu adalah melatih peserta untuk melakukan observasi, wawancara faktual dan menganalisis realitas dan kendala lapangan.

Hasilnya, mereka menyusun rencana aksi dari pelatihan tersebut. Rencana yang disebut sesuai potensi kampung dan melibatkan masyarakat dalam mengungkap data, informasi, dan potensi-potensi sosial kemasyarakatan.

Pekan ini, atau tiga pekan setelah pelatihan, para peserta membuktikan komitmennya untuk meulai melakukan sosialisasi dan penjelasan kepada kelompok ibu-ibu atau masyarakat kampung terkait realitas, tantangan dan bagaimana menyusun rencana aksi menyelesaikan anemia.

“Yang kami lakukan saat ini adalah Kegiatan Kelas Ibu Hamil Posyandu Mawar -Masuy. Sekaligus upaya penggentasan anemia bersama tim GEMA TURI,” kata Ibu Syane, salah seorang alumni pelatihan.

Menurutnya yang dilakukan adalah memberi kesadaran bagi warga tentang potensi kampung dan seharusnya jadi modal untuk melawan anemia seperti sayuran. Untuk itu, mereka datang ke Posyandu dan ikut berbagi sayuran sebagai motivasi sembari mengingatkan untuk bisa memenuhi kebutuhan mereka pada gizi secara sadar.

Kelompok ibu-ibu dan perempuan muda usia subur siap entaskan anemia di Teluk Bintuni (dok: istimewa)

 

Saat berkunjung, mereka juga menyerahkan sayuran dari Petugas Puskesma Bintuni. “Sayur dari petugas Puskesmas Bintuni, telur rebus dari Ibu Maria PKPM Manimeri. Mohon doa,” katanya.

Dia juga berharap ada perubahan drari bu-ibu di Kampung untuk mencegah anemi dan bisa melahirkan anak-anak yang sehat dan cerdas.

Kristina Inanosa, anggota Tim GEMA TURI Teluk Bintuni menyampaikan apresiasi atas inisiatif peserta pelatihan dan aksi nyatanya. “Terima kasih untuk ibu-ibu, Ibu Steni, Ibu Marlian, Ibu dokter Nova dan bapak Yeremia atas kerjasamanya,” sebutnya. “Bersama pasti torang bisa,” ucapnya.

Dia menyatakan dukungan dan doa bapak ibu semua yang punya hati peduli masyarakat agar diberi kekuatan dan kesehatan.

“Semoga kita semua diberi kekuatan dan kesehatan untuk merencanakan dan  melaksanakan tugas kemanusiaan dengan rasa takut akan Tuhan,” terangnya.

Setelah kegiaan ini tim GEMA TURI atas kerjasama dengan peserta pelatihan akan melakukan hal yang sama di Distrik Manimera. “Mari kita, ibu-ibu, buat jadwal kita ke Manimeri lagi,” ajaknya Kristina.

“Pasti ibu, nanti bulan September, soalnya saya bulan ini fokus mendata PISPK dalu dan ada kunjungan rumah anak-anak MTBS,” sambut Syane.

Pada kunjungan ke Posyandu Mawar di Distrik Bintuni itu nampak hadir dr Nova Sumihartini, Ph.D dan Yeremia Manibuy dari RSUD Teluk Bintuni.

 

Penulis: K. Azis