Makassar, COMMIT – Kantor COMMIT di Makassar mendapat kunjungan Shintani Naoyuki. Siapa dia? Dia mantan tenaga ahli Japan International Cooperation Agency (JICA) bagian pelatihan dan tata kelola pemerintahan pada ‘Sulawesi Capacity Development Project’ atau CD Project selama rentang 2007 hingga 2012.
Proyek tersebut untuk mendorong peningkatan kapasitas stakeholder pembangunan di Sulawesi melalui pengembangan model dan mekanisme kolaborasi.
Ratusan pengambil kebijakan dan perencana SKPD/Badan hingga fasilitator masyarakat telah diperkuat selama implementasi dan pasca proyek tersebut tertama di 29 kabupaten/kota di Sulawesi yang telah menjadi bagian dari proyek ini.
Shintani mengaku senang dan bangga bisa kembali ke Sulawesi dan bertemu teman-teman lama.
“Saya mulai berkantor di Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan sejak tanggal 28 November 2018,” katanya kepada Direktur Eksekutif COMMIT Ashar Karateng, (Kami, 7/12).
“Tugas saya mencakup perencanaan pembangunan daerah, mendorong kerjasama antar daerah dan penguatan pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat di Sulawesi dan Indonesia Timur,” jelas Shintani.
Kepada teman lama maupun bagi mitra di Sulawesi, Shintani menyampaikan bahwa dalam waktu dekat akan melakukan kunjungan ke masing-masing provinsi.
“Dalam waktu dekat akan berkunjung ke 6 provinsi di Sulawesi berikut provinsi lainnya di Indonesia Timur,” ucap sosok yang sangat fasih berbahasa Indonesia dan baru saja menyelesaikan tugasnya sebagai ahli JICA untuk program peningkatan kapasitas bagi stakeholder pembangunan di Negara Tanzania, Afrika.
Kunjungan Shintani ke COMMIT didampingi oleh Dwi Budiharto dan Fatma, anggota timnya yang selama ini telah banyak berhubungan dengan mitra strategis di Sulawesi dan Indonesia Timur.
Selain diterima Ashar, hadir pula sekretaris COMMIT, Kamaruddin Azis serta program manager COMMIT, Jumardi Lanta. Berbagai informasi disampaikan ke Shintani seperti situasi pasca CD Project, aktivitas COMMIT, inisiatif pembangunan desa dan peran alumni CD Project di kabupaten/kota hingga Pusat hingga isu-isu pembangunan daerah pasca implementasi UU Desa No. 6/2014.
Shintani adalah pengganti Mr. Okuyama yang selama ini juga telah bahu membahu dengan para pemangku kepentingan pembangunan di Sulawesi atau Indonesia Timur melalui serangkaian kegiatan penguatan kapasitas bagi pembangunan daerah.
“Salah satu yang menjadi perhatian kami adalah ikut adalam proses koordinasi, rehabilitasi dan rehabililtasi pasca bencana di Palu, Donggala dan sekitarnya,” jelas Shintani.
“Senang mendengar Shintani-san kembali, semoga makin menguatkan kolaborasi yang terbangun. Kami menunggu di Gorontalo,” sambut Nur Bone dari Gorontalo yang juga pernah setim di CD Project.
“Selamat bertugas kembali di Sulawesi,” tambah Irfan Saleh, Kepala Bappeda Pohuwato, Gorontalo. Ucapan serupa juga datang dari Sulawesi Tenggara seperti disampaikan master facilitator Jumiadin Abas yang selama ini bekerja untuk pendampingan desa di Wakatobi.
Demikian pula dari Sulawesi Tengah seperti Ibnu Munzir yang bekerja di Pemkot Palu hingga teman lamanya Bakhtiar Mustari dari Universitas Hasanuddin yang pernah menjadi mitra programnya.
Atas nama keluarga besar Yayasan COMMIT, mari ucapkan selamat bertugas untuk Shintani-san!