COMMIT gelar webinar Meta Fasilitasi bersama Guru Wada Nobuaki

COMMIT – Yayasan COMMIT, organisasi yang didirikan alumni Proyek Pengembangan Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat PKPM dan Sulawesi Capacity Development Project atau CD Project JICA menggelar webinar ‘Community (Meta) Facilitation in the Era of New Habit Adaptation’, 8 Agustus 2020.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama Mr Wada Nobuaki, penggagas konsep Meta Facilitation bersama Nakata Toyomazu. Melalui buku mereka, Reaching Out to Field Reality, 2015, Wada dan Nakata mengelaborasi hakikat perubahan sosial, pemberdayaan masyarakat, konsep partisipasi, substansi dan tantangan fasilitasi serta perangkat kerja dalam menggerakkan keswadayaan masyarakat.

Buku tersebut telah diterjemahkan me dalam bahasa Indonesia oleh Yayasan COMMIT dalam tahun 2016 berjudul ‘Menyingkap Realitas Lapangan: Meta Fasilitasi untuk Pekerja Pemberdayaan Masyarakat me’. Buku ini dapat diperoleh pada Yayasan COMMIT Batua Makassar.

Buku tersebut telah menjadi rujukan sekaligus oase ilmu bagi para pemberdaya, para aktivis LSM, para perencana dan pengambil kebijakan di seluruh dunia terkait hakikat pengumpulan data, informasi, dan bagaimana penggeledahan isu-isu sosial sekaligus tips menumbuhkan ownnership, menjamin keberlanjutan program-program pembangunan masyarakat.

Pada webinar tersebut akan hadir pula anak murid Wada, ketua dewan pembina Yayasan COMMIT, Ir Hugua yang juga anggota DPR-RI yang akan memberi sambutan penghantar webinar. Lalu ada Andi Narwis, fasilitator PKPM COMMIT – PT Vale Indonesia sebagai pembanding atau ‘resource person’ terkait praktik fasilitasi masyarakat.

Menurut salah satu murid Wada yang juga akan hadir dalam webinar ini, Fary Dj Francis, mantan anggota DPR-RI, karena kita sedang bergerak ke situasi baru, tantangan juga besar.

“Atmosfernya lebih menantang. Aktivitas pelatihan yang sebelumnya di dalam kelas dan lapangan, kini menjadi sulit kalau tidak bisa disebut tidak mungkin,” kata Fary.

“Tetapi program terus berjalan dengan target yang sama. Cara kita berkomunikasi telah berubah. Hampir semua secara virtual, daring. Dibutuhkan sesuatu yang baru untuk para fasilitator ini. Kita perlu mendiskusikan ini dengan Guru Wada,” jelas Fary.

Ayo daftar

Bagi yang ingin berpartisipasi silakan daftar di link seperti di infografis di atas: https://bit.ly/COMMITWebinar, meeting ID: 878 6933 0912, passcode: COMMIT.

Pelatihan ini rencananya akan diikuti alumni-alumni PKPM, CD Project dan alumni-alumni pelatihan yang pernah ditangani Guru Wada termasuk yang mengadopsi konsep dimaksud sesudahnya, mulai dari Makassar, Mamuju, Morotai, Pohuwato, Manado, Wakatobi, Selayar, Takalar, Kendari, Palu, Jakarta hingga Afghanistan.

Menurut Direktur Eksektif Yayasan COMMIT, Ashar Karateng, ada tiga alasan mengapa kegiatan ini digelar.

“Pertama, bagaimanapun konsep ini agar terus dielaborasi dari waktu ke waktu, terutama di masa pandemi. Guru Wada pernah mengatakan bahwa dalam pengumpulan data atau informasi, kualitas eye contact melalui interview atau berobservasi dengan warga atau masyarakat sangat pernting,” ucapnya.

Nah, dalam situasi pandemi seperti ini dimana kontak atau interaksi dengan warga menjadi penghalang, bagaimana semestinya para fasilitator masyarakat menyikapinya. Guru Wada akan membahas ini,” kata Ashar.

Yang kedua, lanjut Ashar, sebagai penggagas Meta Fasilitasi, Guru Wada perlu mendengar update, dari murid-muridnya, atau mengetahui pula situasi lapangan di tengah pandemi ini.

“Dengan resource person dari Luwu Timur atau pelaksana program yang ada, juga dengan peserta webinar, kita akan berbagi pengalaman situasi fasilitasi masyarakat dengan Guru Wada. Kita akan mendiskusikan kaitannya dengan tools atau metode yang sudah ada,” tambah Ashar.

“Alasan ketiga, sebagai keluarga besar COMMIT, alumni-alumni program pelatihan peningkatan kapasitas baik PKPM Bappenas JICA, CD Project maupun para pemerhati atau praktisi pemberdayaan masyarakat, rasanya perlu untuk bertemu meski via daring terkait situasi terkini,” lanjutnya.

“Ini momen bagus bersama Guru Wada, semoga ada inspirasi baru di situasi new normal ini,” tutupnya.