Wakatobi, COMMIT – Keluarga besar Yayasan COMMIT menyampaikan selamat kepada Pemerintah Kabupaten Wakatobi yang mendapat 3 penghargaan dari Pemerintah Pusat. Pencapaian yang tidak mudah sebab lahir dari proses panjang.
Penghargaan tersebut diperoleh pada Malam Anugerah ISTA Award 2018 & Penentuan Pemenang Sayembara Arsitektur Nusantara (30/11). ISTA adalah singkatan dari Indonesia Sustainable Tourism Award dan dilaksanakan untuk kedua kalinya.
Berdasarkan cerita Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Wakatobi, Nadar Sinyo Sarif, Kabupaten Wakatobi mendapat 3 penghargaan dan sangat membanggakan untuk Pemkab dan warga Wakatobi.
“Alhamdulillah, Pemkab Wakatobi mendominasi panggung, luar biasa malam ini di Hotel Borobudur Jakarta. Ada 3 penghargaan sekaligus yang diraih Wakatobi,” katanya.
Menurutnya, ketiga penghargaan tersebut adalah juara umum pemenang sayembara arsitektur Nusantara untuk desain Pusat Cinderamata Nusantara kerjasama Kemenpar dan Bekraf oleh Mas Aditya dan Prayudi.
“Sementara yang kedua adalah sebagai pemenang ISTA Kategori Pelestarian Lingkungan bagi Waha Tourism Community. Yang ketiga Pemenang Nayaka Pariwisata Berkelanjutan yang diraih Bapak Sudirman dari Desa Waha,” tambah Nadar.
Ashar Karateng, Direktur COMMIT memberikan apresiasi terkait pencapaian tersebut. Hal yang menurutkan merupakan pencapaian tidak mudah sebab melalui proses panjang.
“Kekuatan di Wakatobi adalah berjalannya kolaborasi pengelolaan sumberdaya alam dan SDM yang efektif. Para pihak seperti perencana SKPD dan Badan, Bupati dan pengambil kebijakan lainnya, LSM hingga komunitas-komunitas di tingkat desa paham posisi dan perannya. Ini luar biasa,” kata sosok yang sejak tahun 2007 telah berbagi pengalaman di jajaran Pemkab Wakatobi itu.
Sementara itu, Kamaruddin Azis yang beberapa kali melakukan diving dan snorkeling di Waha menyebut pak Sudirman sebagai sosok inspiratif dari Desa Waha.
Sudirmanlah yang selama ini mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk menjaga ekosistem terumbu karang di desanya dan mengelola unit ekowisata.
Sudirman, menurut catatan Kamaruddin tetap terhubung ke Pemerintah setempat dan telah lama menjadi mitra program konservasi dan sekaligus program pariwisata.
Di tempatnya ada wahana rekreasi, tersedia alat snorkeling dan diving serta menyiapkan penginapan yang dikelola layaknya ekowisata berbasis masyarakat.
Sudirman adalah juga mantan pelaku destructive fishing dan mengaku telah berhenti demi menjaga ekosistem karang Wakatobi.
Bagi Wakatobi, ketiga penghargaan ini bernilai sebagai pengakuan bagi Pemda Wakatobi karena penilaiannya dilakukan secara obyektif oleh tim juri yang terdiri dari para profesional di bidangnya.
“Diharapkan akan menjadikan kita semakin percaya diri utk melangkah ke depan seperti yang dikatakan oleh Pak Menteri Kemenpar dan Bekraf bahwa setiap penghargaan bermakna karena akan membawa efek 3 C yaitu Calibrate, Confidencial and Credibility,” pungkas Nadar.
Bottom of Form