Upaya COMMIT Menunaikan Tugas Kemanusiaan di Kota Palu

PALU, COMMIT – Gempa dan tsunami dahsyat yang melanda Kota Palu dan sekitarnya telah menguatkan solidaritas kita sebagai anak bangsa. Ini bisa dilihat dari aliran aneka bantuan barang, sandang, pangan, dana, hingga tenaga dan fasilitasi pendistribusiannya.

Yayasan COMMIT Makassar bersama Sulawesi Community Foundation dan Elsim tak ketinggalan menggalang bantuan barang dan donasi publik. Hingga tanggal 10 Oktober 2018, beragam bantuan datang dari berbagi wilayah di Nusantara bahkan dari Tokyo dan Dar- Es-Salam di Afrika.

Itu pulalah yang harus didistribusikan sebagai tanggung jawab bersama agar sampai ke penerima yang pantas melalui jaringan yang ada. Salah satunya melalui Relawan Ebony Palu (REP) yang dikoordinatori perwakilan COMMIT di Kota Palu, Abdul Aziz Tingalla.

Jelang keberangkatan Tim COMMIT ke Palu pada tanggal 10 Oktober 2018, data korban jiwa yang dirujuk 1.763 orang dimana 1.519 jenazah ditemukan di Palu, sisanya tersebar di Donggala, Sigi, Parigi hingga Pasangkayu. Ini menandakan bahwa beban bencana sungguhlah berat dan perlu dukungan banyak pihak.

Meski sempat diwarnai berita tak sedap seperti penghadangan bantuan, pengalihan target penerima serta kekhawatiran sanak keluarga melepas misi ke Palu namun dalam prosesnya tak seburuk yang disangkakan.

Bencana itu nyata (dok: K. Azis)
Bencana itu nyata (dok: K. Azis)
Suasana Palu Barat (dok: K. Azis)
Suasana Palu Barat (dok: K. Azis)

Berikut timeline kegiatan pendistribusian bantuan, lokasi dan target yang dijalankan oleh tim bersama COMMIT, SCF dan Elsim.

Selasa, 10 Oktober 2018

Tim yang terdiri dari Ashar Karateng, Kamaruddin Azis, Abdul Gani, Syahrir Ramadhan bergerak meninggalkan Makassar via Pasangkayu, Donggala hingga Kota Palu. Ada dua kendaraan yang digunakan, double cabin dan pick up yang dikendari oleh Pak Udin dan Darwis.

Pemandangan memasuki Kota Palu (dok: K. Azis)
Pemandangan memasuki Kota Palu (dok: K. Azis)

Rabu, 11 Oktober 2018

Tim tiba di Kota Palu. Melintasi kawasan Watusampu, Buluri, Silae lalu memutar ke kawasan Palu Selatan, tepatnya di Jl. Zebra 2, Kota Palu.  Sepanjang lintasan di Palu Barat tim merekam suasana pesisir dan dampak gempa dan tsunami seperti nampak di foto-foto berikut.

Berada di Jl. Zebra 2 (dok: istimewa)
Berada di Jl. Zebra 2 (dok: istimewa)

Tim menggunakan kantor perwakilan SCF di Jalan Zebra 2, Palu, untuk akomodasi sekaligus mengatur mekanisme pendistribusian logistik dan konfirmasi penerima.

Hari ketika tiba, tim bersua REP, Aziz Gapnal, Ibnu Mundzir, dan mengatur rencana kegiatan dan lokasi yang ingin dikunjungi.

Ashar, Aziz, Ibnu (dok: K. Azis)
Ashar, Aziz, Ibnu (dok: K. Azis)

Kamis, 12 Oktober 2018

Tim berkunjung ke Posko REP dan bersua dengan warga korban di Kelurahan Tanamodindi. Serah terima bantuan dilaksanakan antara perwakilan COMMIT, SCF dan Elsim dan disaksikan REP. Beberapa jenis bantuan di antaranya beras, telur hingga minyak goreng.

Koordinator REP serahkan bantuan (dok: K. Azis)
Koordinator REP serahkan bantuan (dok: K. Azis)
Relawan REP dan warga (dok: K. Azis)
Relawan REP dan warga (dok: K. Azis)

Tim juga berkunjung ke tenda pengungsi dan berbincang dengan penghuninya. Pada hari yang sama tim juga berkunjung ke Petamba, satu kawasan di bukit yang menjadi lokasi hunian sementara asal Tanamodindi.

Serahterima bantuan di Petamba (dok: K. Azis)
Serahterima bantuan di Petamba (dok: K. Azis)

Setelah itu lalu melakukan observasi di titik-titik utama bencana seperti Pantai Talise, Balaroa (lokasi likuifaksi) hingga menyisir lokasi di sekitar Jembatan Kuning dan Silae.

Pada malam hari, tim berkunjung ke lokasi pengungsian warga asal Kelurahan Petobo, dan bertemu koordinator posko serta korban tanah likuifaksi. Ceritanya ada di sini.

Di lokasi pengungsian Petobo (dok: K. Azis)
Di lokasi pengungsian Petobo (dok: K. Azis)
Menemui korban Petobo (dok: K. Azis)
Menemui korban Petobo (dok: K. Azis)

Jumat, 13 Oktober 2018

Pada hari Jumat, tim berkunjung ke Pesisir Mamboro, lalu ke Kayumaloe Ngapa dan Kayumaloe Pajeko dan bersua dengan alumni JICA-CD Project Riswan, SH dan keluarganya. Setelah itu berkunjung ke pesisir dan melihat suasana pasca tsunami.

Di hari yang sama diisi dengan berkunjung ke Kawasan Petobo yang mengalami likuifaksi. Tim mendokumentasikan situasi lapangan seperti nampak di foto-foto berikut.

Berbagi hingga Kayumaloe Pajeko (dok: istimewa)
Berbagi hingga Kayumaloe Pajeko (dok: istimewa)
Bersua Riswan, SH (dok: K. Azis)
Bersua Riswan, SH (dok: K. Azis)
Suasana di Kayumaloe Pajeko (dok: K. Azis)
Suasana di Kayumaloe Pajeko (dok: K. Azis)
Suasana di Petobo (dok: K. Azis)
Suasana di Petobo (dok: K. Azis)
Pray for Palu (dok: K. Azis)
Pray for Palu (dok: K. Azis)

Sabtu, 14 Oktober 2018

Tim kembali ke Kota Makassar melalui jalur darat, Palu – Donggala – Pasangkayu – Mamuju – Makassar dengan memboyong pengalaman di’colek’ dua kali gempa selama di Palu serta rasa pilu setelah melihat suasana pasca gempa dan tsunami.

Tim menganggap bahwa butuh waktu relatif lama untuk rehabilitasi dan pemulihan serta semakin banyak uluran tangan untuk meringankan beban saudara-saudara kita di sana.

Terima kasih atas bantuannya (dok: istimewa)
Terima kasih atas bantuannya (dok: istimewa)

Tidak lupa, tim bersama COMMIT, SCF dan Elsim menyampaikan terima kasih tak terhingga untuk siapapun yang telah berkontribusi dan membantu korban bencana Palu dan sekitarnya. Semoga bernilai pahala, untuk kemanusiaan dan masa depan bersama.