Aziz Gapnal, salah seorang pendiri sekaligus perwakilan Yayasan COMMIT yang berdomisili di Kota Palu melaporkan keikutsertaannya pada misi JICA yang datang ke Palu terkait peristiwa gempa bumi dan tsunami. Dia berharap misi ini bisa menjadi salah satu pintu masuk untuk merehabilitasi dan menghidupkan harapan di lokasi musibah. Berikut laporannya.
Bersama saya, hadir pulau Ibnu Munzir, alumni PLSD Training Nagoya yang juga pegawai Pemkot Palu. Ibnu merupakan alumni perencana pada program JICA CD Project di rentang tahun 2010-an.
Kami mendampingi Mr. Hirabayashi Atsutoshi dan Izumi Takahiro dan berdiskusi tentang situasi umum kota Palu sebelum dan setelah bencana, berbincang tentang situasi industri kecil dan rencana relokasi korban gempa tsunami dan likuifaksi.
Pertemuan berlangsung di Restoran Hotel Jazz Kota Palu.
Setelah itu dilanjutkan tim berdiskusi dengan Ibu Eti, Kepala Seksi Pembinaan dan Pengembangan Industri Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Palu.
Tak hanya itu, juga dilanjutkan dengan mengunjungi Rumah Coklat Sulteng yang merupakan rumah produksi pasta coklat Sulteng.
Melengkapi kunjungan tersebut kami juga ikut serta pada pertemuan dengan perwakilan LSM Internasional INGOs, dengan International Partners atau donor di Lapangan Pogombo, Kantor Gubernur Sulawesi Tengah.
Sesi terakhir kunjungan tim JICA berakhir di lokasi pengungsian korban tsunami warga kelurahan Lere di halaman Kampus Universitas Al Khaeraat Palu.
Pada pertemuan tersebut teridentifikasikan bahwa ada yang ingin relokasi namun sebagian lainnya tidak setuju. Ini informasi yang bagus untuk tim JICA sehingga mereka bisa bersikap ke depannya.
Begitulah, secara umum tim telah melihat situasi lapangan, telah memperoleh data dan informasi melalui dialog dan saya yakin ada peluang untuk bersama-sama menata Palu dan sekitarnya dengan bergandengan tangan, antara mitra lokal, masyarakat, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang terutama dalam menghidupkan harapan pasca bencana. (AG)