Yayasan COMMIT bersama Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa dan Kelurahan (BPMPDK) Provinsi Sulawesi Selatan atas dukungan JICA Indonesia memfasilitasi “Pelatihan teknik fasilitasi dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa”.
Pelatihan tersebut diikuti 25 pendamping desa dan pendamping lokal desa dari Pangkep, Maros, Takalar, Jeneponto dan Wajo serta 2 orang observer dari BPMPDK. Pelatihan berlangsung selama 10 hari, bermula dari 4 Desember dan berakhir pada 14 Desember 2016. Tagline pelatihan adalah ‘Menjadi Lebih dari Sekadar Pendamping’.
Sebagai narasumber adalah Prof Dr. Ir. H. Darmawan Salman, MS, sosiolog dan ahli perencanaan pembangunan partisipatif), tenaga ahli tim survey sekaligus dosen pasca sarjana Universitas Hasanuddin, Makassar. Kemudian, Wahyuddin Kessa, team leader konsultan nasional PPD-P3MD Kemendes PDT dan Transmigras. Rais Rahman, kepala bidang Pemdes BPMPDK Sulawesi Selatan dan Amir Rahman, kasubag program BPMPDK Sulawesi Selatan.
Sebagai fasilitator adalah Ashar Karateng; Team Leader Basic Survey; Master Facilitator dan Direktur COMMIT Foundation, Ruslan; Koordinator Training, Master Facilitator dan Pengurus The COMMIT Foundation, Kamaruddin Azis, Expert tim Survey, Master Facilitator dan Pengurus The COMMIT Foundation serta Nurlinda (Co-Facilitator), Master Facilitator dan anggota The COMMIT Foundation.
Menurut Ashar, pelatihan ini merupakan rangkaian dari studi pengembangan sumber daya manusia untuk penguatan kapasitas pemerintah lokal yang sedang dilaksanakan oleh COMMIT bersama JICA sejak bulan Juni 2016.
“Ini merupakan kontribusi kami bersama JICA dan BPMPDK Sulsel untuk memberi kapasitas tambahan bagi pelaku pembangunan desa, seperti PD dan PLD. Kami juga memperkuat aparat desa, tujuannya agar implementasi UU Desa berjalan efektif ,” tambah Ashar.
“Pelatihan ini akan memudahkan tugas saya dalam menyusun rencana aksi sesuai sumber daya, norma dan organisasi yang ada di desa. Saya jadi lebih paham makna observasi dan interview berbasis fakta,” kata Rahmawati dari Maros.
Pelatihan ditutup oleh Mr. Okuyama Akira dari JICA Indonesia sekaligus memberikan sertifikat kepada perwakilan 5 kabupaten terpilih.