COMMITFOUNDATION.ORG – Melintas Pegunungan Papua di akhir November. Ada perasaan was-was menyelimuti.
Besok, tanggal 1 Desember 2024. Itu hari Jadinya Organisasi Papua Merdeka. Orang di sini sebut kelompok tiga huruf alias O, P dan M. Prof Jayani dari Timika dalam tugas yang sama, mengingatkan.
Beliau berpesan via “handphone”. “Segera ke Manokwari sebelum tanggal 1 Desember”. Ini ikhtiar. Kuatirnya ada keramaian yang menggangu perjalanan lintas pegunungan. Naluri Resimen mahasiswanya mencuat. Saya yang hanya pada level Pramuka, membalas dengan sigap : Siap Laksanakan”.
Hari itu, tanggal 30 November. Saya bilang pada Yunior ku, Abdurahman alias Momon. Kita harus tinggalkan Teluk Bintuni paling lambat jam 15.00 di sore hari.
Ini agar melintasi hutan pegunungan masih relatif terang. Setelah kunjungi dua TKM atau UMKM, kami beranjak ke Manokwari tepat jam 14.30.
Jaya, sang sopir kami kelahiran Manokwari keturunan Bugis Barru, menginjak pedal gas. Mobil Fortuner meluncur kencang melintasi hutan primer pegunungan yang lebat.
Kali ini kata Jaya, mereka menuntut Bupati tentang kelulusan warga mereka dalam penerimaan ASN di Kabupaten Manokwari Selatan.
Saya pikir inilah cara masyarakat memperjuangkan haknya. Melawan apa yang mereka sebut ketidakadilan.
Kita berada pada dua ujung extrimitas di ruang pelayanan publik. Masyarakat memaksa kehendaknya. Berhadapan dengan praktik yang kerap masih nepotisme dalam pelayanan publik (penerimaan CPNS sebagai contoh).
Ini soal kepercayaan dan keadaban. Kriteria Merit System merupakan solusi. Tapi, ini butuh waktu secara gradual. Menghadirkan rasa percaya dari proses yang adil adalah tantangan. Mungkin pendidikan boleh menjadi solusi. Namun, kesabaran harus hadir sebagai energi.
***
Saya ingat pandangan intelektual dari Ramirez tentang Four R (4 R). Yaitu, tawaran solusi untuk menjaga keseimbangan antara Right (hak), Responsibilities (tanggung jawab), Relationship (hubungan) dan Revenue (pendapatan dan keuntungan).
Jadi, pendapatan atau keuntungan diletakkan pada posisi terakhir setelah hak, tanggung jawab dan hubungan diperhatikan.
Syukurlah, jam 19.00 tiba Hotel Horison. Saya, Momon dan Kawannya saat S2 di Jogja duduk di restoran hotel sambil nikmati live music. Ditemani jus alpukat dan sukun goreng.
Malam itu tidur terasa pulas karena lelah perjalanan. Pagi saat bangun, mendapati Prof Jayani mengirimkan lantunan lagu di Group WA Band D’Gils Universitas Tadulako. Judulnya klop sekali. Syairnya mengena ; ‘”Angin yg berhembus. Di Akhir November”. Bawa kisah dan Lagu ku”.
Lagu ini menemani kami menuju Bandara Manokwari. Selanjutnya akan terbang ke Makassar dan terus ke Palu. Dan, catatan ini pun berakhir.
Manokwari, 01 Desember 2024.